Jumat, 21 Januari 2011

SEMINAR “MEDICAL UPDATES OF INFECTIOUS DISEASE FOR BETTER INDONESIA”.

SEMINAR “MEDICAL UPDATES OF INFECTIOUS DISEASE FOR BETTER INDONESIA”.
Pada tanggal 28 November 2010 diselenggarakan seminar nasional di universitas airlangga yang diselenggarakan oleh BEM UNAIR, (FORISMA) yang bertemakan “MEDICAL UPDATES OF INFECTIOUS DISEASE FOR BETTER INDONESIA”. Seminar ini diikuti seluruh pelajar SMA. Acara ini dimulai pada jam 08.00 WIB di ruang propadeus.
Acara ini mengundang dosen – dosen UNAIR sebagai narasumber.
Narasumber pertama, yakni bapak Agung Dwi Wahyu Widodo. Beliau menjelaskan bagaimana mengenal mikroba, pengantar infeksi dan transmisi, rantai penularan, penyakit infeksi dan antibiotika.
Beliau menjelaskan bahwa kita hidup tidak akan mungkin steril dari bakteri, karena kita hidup di tengah lautan bakteri.
Sejarah Penemuan Bakteri
Leuwenhook adalah orang pertama yang menemukan bakteri yang kemudian disusul oleh peneliti lainnya.
Pasteur, yang mencetuskan theory of germs,penyebab infeksi di Eropa bukan karena roh – roh jahat. Melainkan ada sesuatu yang sangat kecil yang menyebabkan sakit.
Robert Kock, yang meneliti dahak batuk. Ia menemukan pada dahak batuk terdapat kuma berbentuk basil, penelitiannya berlangsung di Jerman.
Ignaz Philip Semmelweis, ia adalah orang Filipina yang memiliki rumah sakit. Di rumah sakitnya, banyak wanita yang melakukan persalinan,namun meninggal. Padahal persalinannya ditolong oleh dokter. Sedangkan di tempat lain yang di tolong oleh bidan, persalinannya selamat. Maka dari itu, ia mulai meneliti. Ia menemukan penyebab banyaknya wanita yang meninggal saat persalinan. Yakni, sebelum menolong orang yang melakukan persalinan para dokter sedang meneliti mayat. Setelah meneliti mayat dokter tersebut tidak mencuci tangannya. Sehingga bakteri tersebut terkena pada wanita dan bayinya. Akhirnya, Semmelweis mengadakan peraturan bahwa sebelum persalinan dokter harus mencuci tangannya menggunakan chlorine dan air jeruk. Setelah diberlakukannya aturan tersebut, angka kematian semakin menurun.
Bapak Agung juga menjelaskan bahwa bakteri juga melaksanakan seksual, tetapi yang dikeluarkan adalah genetic.
Kuman
Kuman dapat membelah diri dalam waktu satu jam sampai dengan 4 hari. Kuman TBC adalah contoh kuman yang dapat membelah diri dalam waktu 4 hari.
Mikroba
Mikroba dapat hidup pada suhu -10°C sampai dengan 110°C. Jadi, ketika kita merebus air sampai air tersebut matang, bukan berarti air tersebut sudah steril. Mengapa? Karena spora dalam suatu bakteri akan mati dalam suhu 140°C
Bakteri Antraks
Bakteri pada penyakit antraks, ia dapat hidup sampai 100 tahun. Bentuk bakteri antraks adalah bacill. Ia memiliki spora. Pada spora mengandung kalsium pada cangkangnya.
Virus yang menyebabkan penyakit
Beberapa virus yang menyebabkan penyakit, yakni : Epstein-Barr virus adalah penyebab kanker, Rotavirus adalah penyebab diare, dan paramyxovirus yang menyebabkan penyakit gondong.
Pembagian Toxin
Toxin pada bakteri dibagi menjadi dua, yakni Eksotoxin dan Endotoxin. Eksotoxin adalah racun yang dihasilkan, sedangkan Endotoxin adalah racun dari dinding kuman. Toxin pada bakteri dapat menyebabkan kematian dinding sel.
Penularan infeksi
Infeksi dapat tejadi karena adanya kontak secara langsung, pergantian alat – alat medis, karena seharusnya alat medis digunakan untuk satu kali pakai, dan berhubungan seksual.
Fakta pada jarum suntik
Jarum suntik hanya boleh dipakai untuk satu kali pemakaian. Karena, jarum suntik yang sudah digunakan akan tumpul dan pada ujungnya terdapat banyak bakteri
Penjalaran virus rabies
Seorang yang tangannya digigit oleh anjing yang terkena penyakit rabies, virus tersebut akan menjalar dan menuju ke otak. Kemudian virus tersebut akan menginfeksi otak.
Efek antibiotic pada bakteri
Bakteri yang terkena antibiotic, tubuhnya akan berlubang dan rusak.

Narasumber kedua, yakni dokter Sri Wijayanti Sulistyawati. Beliau menjelaskan tentang upaya promotif dan preventif penyakit infeksi. Indonesia merupakan Negara beriklim tropis yang wilayahnya melewati daerah khatulistiwa dan bentuk Negara yang kepulauan, dengan luas laut empat kali luas daratan. Berada di antara benua Asia dan Australia juga berada di antara Samudra Hindia dan Pasifik. Globalisasi ekonomi, transportasi, dan iptek menyebabkan adanya perkembangan dan perubahan dunia yang sangat cepat di abad 20 ini yang memiliki dampak positif juga negatif. Adanya resesi ekonomi menyebabkan dampak negatif, terutama pada Negara berkembang seperti Indonesia. Perubahan kondisi alam seperti naiknya suhu permukaan bumi yang menyebabkan permukaan laut naik, banjir, dan kebakaran hutan menyebabkan pola hidup manusia, hewan dan binatang liar berubah. Kondisi demikian berpengaruh pada status nutrisi, perluasan perindukan nyamuk, serta perubahan epidemiologi penyakit infeksi. Program pencegahan dan pengendalian penyakit ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian, mencegah penyebaran penyakit, sehingga tidak menjadi masalah kesehatan.
Tumbuhnya Infeksi merupakan interaksi antara 3 unsur yaitu host (penderita), yakni agent (penyebab infeksi), dan environment (lingkungan). Status kesehatan sehat jika ketiga unsure seimbang. Dan status sakit jika hasil interaksi negatif atau ada gangguan. Gangguan kesimbangan terjadi bila terdapat satu atau lebih kejadian di bawah :
Kemampuan agent meningkat
Kepekaan host meningkat (gizi turun)
Pergeseran lingkungan yang meningkatkan kemampuan agent
Perubahan lingkungan yang meningkatkan kemampuan agent
Proses perjalanan penyakit secara umum dibedakan atas :
1.Tahap Pre Patogenesis (Stage of Suscepbility)
Pada tahap ini kondisi host masih sehat. Terjadi interaksi antara host dan agent, tetapi agent masih di luar host. Belum ada penyakit, daya tahan tubuh host masih kuat, namun sudah teracam. Bila terjadi ketidakseimbangan antara ketiga unsur, akan menyebabkan host lebih rentan atau agent menjadi virulen. Yang pada akhirnya agemt akan masuk ke host. (Tahap Patogenesis)
2.Tahap Patogenesis
A.Tahap inkubasi
Penyakit mulai masuk ke tubuh. Terjadilah masa inkubasi (gejala belum nampak). Masa inkubasi tiap penyakit berbeda-beda. Bila daya tahan tubuh lemah, penyakit akan terus menginfeksi terus menerus, akhirnya timbul gejala.
B.Tahap penyakit dini
Pada tahap ini host sudah merasa sakit, namun masih bisa beraktivitas, dan pengobatan dilakukan dengan rawat jalan. Namun, keadaan ini dapat menimbulkan masalah lanjutan. Terkadang si penderita dapat menularkan penyakitnya pada orang lain.
C.Tahap penyakit lanjutan
Tahap ini telah berkembang pesat dan menimbulkan kelainan patologis dan gejalanya. Penyakkit makin bertambah hebat. Penderita tidak dapat melakukan aktivitas, dan jika berobat umumnya telah mendapat perawatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar