Jumat, 21 Januari 2011

KLASIFIKASI DAN SEJARAH PENEMUAN PADA TANAMAN JAHE,,

KLASIFIKASI DAN SEJARAH PENEMUAN PADA TANAMAN JAHE,,
Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata yunani Zingiberi, dari bahasa sansekerta singaberi. Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa yang dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron. (Gani, 2004)
Klasifikasi ilmiah tanaman jahe adalah sebagai berikut:
Kerajaan : Tumbuhan
Filum : Spermathophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingibarales
Familia : Zingibeaceae
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber officinale
Sejarah jahe diperkirakan berasal dari India. Namun ada pula yang mempercayai dari Tiongkok selatan. Kemudian pada masa kolonialisme, jahe yang bias memberikan rasa hangat dan pedas pada makanan segera menjadi komoditas yang populer di Eropa. Karena jahe hanya dapat bertahan hidup di daerah tropis, maka penanamannya hanya dapat dilakukan di daerah khatulistiwa. Pada saat ini Equador dan Brazil menjadi pemasok jahe terbesar di dunia.
Jahe utama, dibedakan menjadi 3 yaitu jahe gajah, jahe kuning, dan jahe merah. Jahe gajah merupakan jahe yang banyak disukai dipasaran internasional. Bentuknya besar, gemuk dan rasanya tidak terlalu pedas. Biasanya, jahe ini sering dibuat bahan rempah – rempah, tambahan masakan dapur dan penghangat bagi tubuh. Jahe gajah umumnya banyak diminati orang. Daging rimpangnya berwarna kuning hingga putih. Jahe kuning merupakan jahe yang banyak dipakai sebagai bumbu masakan, terutama untuk konsumsi lokal. Rasa dan aromanya cukuptajam. Ukuran rimpangnya sedang dengan warna kuning. Umumnya, jahe kuning agak sulit dicari karena tidak banyak yang membutuhkan seperti jahe gajah. Jahe Merah ; jenis ini memiliki kandungan minyak atsiri yang paling tinggi dan rasa paling pedas diantara jahe yang lainnya. Sehingga, cocok untuk bahan dasar farmasi dan jamu. Ukuran rimpangnya paling kecil diantara yang lainnya dengan warna merah. Jahe ini memiliki serat lebih besar disbanding jahe biasa.
Ciri morfologis jahe adalah sebagai berikut. Batang jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30 hingga 100 cm. Akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau menyengat. Daunnya menyirip dengan panjang 15 hingga 23 mm dan panjang 8 hingga 15 mm. Tangkai daun berbulu halus. Bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur dengan panjang 3,5 hingga 5cm dan lebar 1,5 hingga 1,75 cm. Ganggang bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7 buah. Bunga berwarna hijau kekuningan. Bibir bunga dan kepala putik ungu. Tangkai putik berjumlah dua.
Habitat ; jahe tumbuh subur diketinggian 0 hingga 1500 meter diatas permukaan laut, kecuali jenis jahe gajah di ketinggian 500 hingga 950 meter. (Smith,J.H.,1986)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar